Sabtu, 09 Juli 2011


islam tecno




Digital Islamization By N Mursidi
Friday, July 8, 2011 Fifteen centuries ago, Prophet. had predicted, that in the end times will occur later events and the events that had never experienced during his life. Apparently, what was said by the Prophet was not missed. Now, we can discover the truth of what the Prophet was in the midst of changing times are happening right now.

    
Islam does not change and zamanlah undergoing changes. In other words, Islam will never be eroded age. After all, then there is a change, the level of religious people actually happening as a result of the development and advancement of technology. One example, recently witnessed the phenomenon of religiosity which is present in the new faces or other shapes.

    
If the first, the Muslims need a splash of spirit must painstakingly come to the assembly taklim or recitation. Apparently, the event can now be found in the "new form". Because people can just sit at the computer and live access to the Internet to learn the religion of Islam. Services for people who want to know about Islam, and is now designed in a modern setting as a service mission that can be accessed from the website, homepage or Islamic sites.

    
Not only that, now attend a religious service or a cellular spiritual information which can be accessed via mobile phone (hp). Thus was born "a set of Islamic services" such as Al-Qur `an mobile, SMS Package Do` a, SMS Package Hadith, MMS Treatise Do `a, and the like. That's some examples of religious service that was initially driven by a Muslim convert named Craig Owensby Abrurrahim as the originator of the Al-Qur `an Cellular.

    
For Abrurrahim Craig Owensby, the concept of "Al-Qur` an Cellular "is a concept of how people can learn about Al-Qur` an easy and interesting way. This idea arises from a desire to preach and introduce Craig Qur'an to the Muslims en masse.

    
Services Al-Qur `an Cellular, essentially play reading verses of Al-Qur` an with peeling silver lining briefly for six minutes. The sequence of reading three or more verses of the Qur `an for 1-2 minutes, then followed with a reading of the said paragraph lessons for 2-3 minutes then covered with muratal reading - the reading of verses in the original reading of Al-Qur` an, for two minutes. Thus, each time a service will last about six minutes. In fact, customers can now access the nasyid, as of Aa Gym, Dust, and MQ Voice.

    
In the presence of spiritual services and information like that, there is at least one of their strong desire to present Islam in a way popular, so both as a doctrine and as a community, Islam can be "accepted" by all people (the people) - especially for the upper class who are preoccupied with world of work and no time to study Islam. In fact, ghirrah to study Islam and were pretty strong in the liver.

    
From the above phenomenon, at least there are two things to note. First, Islam is a religion that can adjust the times and is not a religion in the past that only embraced by those who passed it. The proof, with the times in the midst of globalization, Islam in the form and face today can be expected to be accepted by all circles and layers. Regardless of the elements of business or the commercialization of religion, at least the sophistication of the technology was not merely a negative dimension, as has been feared by some Muslims.

    
Second, fenemona on top of that, acknowledged or not-is the birth of the spirit of some people, especially the upper classes to learn Islam in a way easily without the need to feel fear, or shame anymore. For services provided by AQS, for example, it would be one alternative to introduce the beauty of the Qur `an to the public, especially when people are too busy to read and study the Qur` an exclusively by visiting majlis-majlis taklim and the study (mass).

    
Breakthrough

    
Media propaganda, religious services and spiritual information from digital media, internet and mobile was indeed carrying a plus. Because, make it easy for them - the majority of Muslims - to learn the religion and strengthen faith. Popular, but of course there is another side terkesampingkan.

    
First, the religiosity of Muslims as a result of technological sophistication that has spawned a digital or cellular forms of spirituality. In other words, religion is present in the form of signs or symbols. Nothing wrong, if later confirmed exclusively religious lifestyle of some Muslims as a result moderniasasi, where individualism becomes the one thing that can not be denied.

    
Second, the model of Islamic learning through digital media and mobile it at least has become an alternative, though not necessarily make people away from the assembly taklim or recitation. For classical learning how to go kiai or cleric, is not denied a "learning" the most effective. Therefore, the study of religion can not be reached within days, but from birth to death. If that happens, then learning the religion (Islam) in the form it would give birth to a Muslim man can be likened to fruit pickers from the tree of religion with a shortcut.

    
Recognized or not, that the service of religious or spiritual information it was able to reach certain circles that previously did not know Islam or do not understand Islam in depth. Thus, facilities and ease of course it could be the entrance of a person to embrace Islam kaffah, after a long span of time and length.

    
If so, the impact of the Islamization of cellular (digital) is something that can not be denied terobasan let alone condemned! ***

    
The author is an alumnus of Aqidah-Philosophy UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. 

http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=282376

perkembangan teknologi islami masa kini

Kaum muslimin rahimakumullah!
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan selalu bersyukur kepada Allah yg telah mengaruniai agama Islam sebagai pedoman hidup yg lurus lengkap dan sempurna sebagaimana ditegaskan dalam Alquran surat Al-Maidah ayat tiga yg artinya “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Aku cukupkan kepadamu ni’mat-Ku dan telah Aku ridhai Islam menjadi agamamu.” Kaum muslimin yg berbahagia!Salah satu keagungan ni’mat yg dikaruniakan Allah bagi umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah ni’mat ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya krn Allah telah mengaruniakan anugerah keni’matan kepada manusia yg bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan keni’matan sains teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yg tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adl sumber teknologi yg mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknoogi adl terapan atau aplikasi dari ilmu yg dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yg lbh canggih dan dapat mendorong manusia utk berkembang lbh maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis utk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh adl firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 80 yg artinya “Telah kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi utk kamu guna memelihara diri dalam peperanganmu.” Dari keterangan itu jelas sekali bahwa manusia dituntut utk berbuat sesuatu dgn sarana teknologi. Sehingga tidak mengherankan jika abad ke-7 M telah banyak lahir pemikir Islam yg tangguh produktif dan inofatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kepeloporan dan keunggulan umat Islam dalam bidang ilmu pengetahuan sudah dimulai pada abad itu. Tetapi sangat disayangkan bahwa kemajuan-kemajuan itu tidak sempat ditindaklanjuti dgn sebaik-baiknya sehingga tanpa sadar umat Islam akhirnya melepaskan kepeloporannya. Lalu bangsa Barat dgn mudah mengambil dan menransfer ilmu dan teknologi yg dimiliki dunia Islam dan dgn mudah pula mereka membuat licik yaitu membelenggu para pemikir Islam sehinggu sampai saat ini bangsa Baratlah yg menjadi pelopor dan pengendali ilmu pengetahuan dan teknologi. Kaum muslimin rahimakumullah!Begitulah menurut catatan sejarah bangsa Barat berhasil mengambil khazanah ilmu pengetahuan yg telah dikembangkan lbh dahulu oleh kaum muslimin kemudian mereka mengembangkannya di atas paham materialisme tanpa mengindahkan lagi nilai-nilai Islam sehingga terjadilah perubahan total sampai akhirnya terlepas dari sendi-sendi kebenaran. Para ilmuwan Barat dari abad ke abad kian mendewa-dewakan rasionalitas bahkan telah menuhankan ilmu dan teknologi sebagai kekuatan hidupnya. Mereka menyangka bahwa dgn iptek mereka pasti bisa mencapai apa saja yg ada di bumi ini dan merasa dirinya kuasa pula menundukkan langit bahkan mengira akan dapat menundukkan segala yg ada di bumi dn langit. Sehingga tokoh-tokoh mereka merasa mempunyai hak utk memaksakan ilmu pengetahuan dan teknologinya itu kepada semua yg ada di bumi agar mereka bisa mendikte dan memberi keutusan terhadap segala permasalahan di dunia. Sebenarnya masyarakat Barat itu patut dikasihani krn akibat kesombongannya itu mereka lupa bahwa manusia betapapun tingg kepandaiannya hanya bisa mengetahui kulit luar atau hal-hal yg lahiriah saja dari kehidupan semesta alam. Manusia hanya diberi ilmu pengetahuan yg sedikit dari kemahaluasan ilmu Allah. Di atas orang pintar ada lagi yg lbh pintar dan sungguh Allah SWT benci kepada orang yg hanya tahu tentang dunia tetapi bodoh tentang kebenaran yg ada di dalamnya. Allah SWT berfirman yg artinya “Celakalah bagi orang-orang kafir dgn siksa yg pedih. Mereka lbh menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat dan menghalangi manusia dari jalan Allah serta menginginkan agar jalan itu bengkok. Mereka berada dalam kesesatan yg nyata.” . Kaum muslimin rahimakumullah!Peradaban modern adl hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yg gemilang yg telah dicapai oleh manusia setelah diadakan penelitian yg tekun dan eksperimen yg mahal yg telah dilakukan selama berabad-abad. Maka sudah sepantasnya kalau kemudian manusia menggunakan penemuan-penemuannya itu guna meningkatkan taraf hidupnya. Kemajuan teknologi secara umum telah banyak dini’mati oleh masyarakat luas dgn cara yg belum pernah dirasakan bahkan oleh para raja dahulu kala. Makanan lbh ni’mat dan beraneka ragam pakaian terbuat dari bahan yg jauh lbh baik dan halus sarana-sarana transportasi dan komunikasi yg kecepatannya amat mengagumkan gedung dan rumah tempat tinggal dibangun dengn megah dan mewah. Tampaknya manusia di masa depan akan mencapai taraf kemakmuran yg lbh tinggi dan memperoleh kemudahan-kemudahan yg lbh banyak lagi. Walaupun demikian kita juga menyaksikan betapa batin manusia zaman sekarang selalu mengerang krn sirat kerakusan manusia semakin merajalela dan perasaan saling iri di antara perorangan atau kelompok telah menyalakan api kebencian di mana-mana. Kata orang bijak di dunia sekarang ini nafsu manusia lbh besar daripada akal sahabatnya. Kebanyakan manusia di dunia kini hanya mengingat kesenangan hidupnya lupa kepada Tuhannya. Ia mengira bahwa dunia ini adl segalanya tak ada kelanjutannya dan tak ada kehidupan kecuali di dunia saja. Benar bahwa agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik di zaman lampau di masa sekarang maupun di waktu-waktu yg kan datang. Demikian pula ajaran Islam ia tidak akan bertentangan dgn teori-teori pemikiran modern yg teraturdan lurus dan analisa-analisa yg teliti dan obyekitf. sumber: sumber file al_islam.chm
http://blog.re.or.id/persepsi-islam-terhadap-perkembangan-sains-dan-teknologi.htm